PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu makanan adalah suatu ilmu
yang mempelajari semua yang berhubungan dengan makanan dan zat-zat makanan yang
terkandung di dalamnya terhadap kesehatan baik untuk manusia ataupun hewan.
Mempelajari makanan ternak
bertujuan untuk mengetahui bagaimana caranya memberi makanan pada hewan
peliharaan dan ternak dengan cara yang benar dengan mengetahui kandungan zat
yang terdapat pada ternak sehingga akan didapatkan hasil yang maksimal sesuai
dengan tujuan pemeliharaan. Karena berdasarkan hasil penelitian sekitar 70 %
dari produktifitas ternak terutama pertumbuhan dan kemampuan berproduksi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan 30 % nya dipengaruhi oleh genetik.
Dimana, 70 % diantaranya itu yaitu makanan dan teknik pemeliharaan.
Diantara faktor-faktor
lingkungan tersebut dalam usaha peternakan biaya yang terbesar adalah makanan
yaitu 60-80 % dari keseluruhan biaya produksi.
Kandungan zat-zat makanan dalam
pakan sangat beragam. Pada suatu bahan pakan kadang - kadang kadar zat makanan
tertentu sangat tinggi ,tetapi zat makan lainya sangat rendah . Bahkan kadang
kadang tidak ada sama sekali. Oleh karena itu untuk pemberian pakan sebaiknya
menggunakan campuran beberapa macam pakan.
Dalam hal ini materi yang akan
dibahas adalah bahan pakan sumber energi sesuai dengan materi yang sudah
ditetapkan untuk kelompok 1.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
a.
Mengetahui kandungan bahan pakan sumber energi
b.
Bahan pakan yang mengandung energi serta
komposisi kimia atau nutrisi yang dikandungnya
c.
Mengetahui struktur molekul bahan pakan sumber
energi
d.
Mengetahui fungsinya untuk ternak
1.3 Rumusan
Masalah
a.
Apa saja kandungan bahan pakan sumber energi?
b.
Apa saja bahan pakan yang mengandung energi?
c.
Apa saja kandungan bahan pakan tersebut?
d.
Bagaimana struktur molekul bahan pakan sumber
energi?
e.
Apa fungsinya untuk ternak?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bahan Pakan Sumber Energi
Dalam ilmu makanan ternak kita
mengenal istilah bahan pakan dan ransum. Bahan pakan adalah semua bahan yang
dimakan oleh ternak yang mengandung energi dan zat-zat gizi serta tidak
mempunyai efek negatif bagi ternak. Ransum adalah campuran dua atau lebih bahan
pakan yang diberikan pada ternak selama 24 jam.
Sedangkan bahan pakan sumber
energi adalah semua bahan pakan dengan kandungan protein kasar < 20 % dan
serat kasar >18 % yang diberikan kepada ternak dengan tidak memberikan efek
negatif bagi ternak itu sendiri. Jadi kandungan dari bahan pakan summber energi
adalah
a. Karbohidrat
( pati ) relative tinggi dibandingkan zat –zat makanan lainnya .
b. Kandungan protein < 20 %
b. Kandungan protein < 20 %
c.
Kandungan serat kasar < 18 %
2.2
Bahan Pakan yang Mengandung Energi
2.2.1
Bahan Pakan yang Mengandung Karbohidrat
Berdasarkan jenisnya bahan pakan yang mengandung
energi dibedakan menjadi 4 bagian yaitu;
a.
Kelompok
serelia/ biji-bijian
1.
Jagung
kuning
Penggunaan
jagung bagi pakan ternak terutama unggas rata-rata berkisar 45-55% porsinya.
Hal ini karena jagung mempunyai banyak keunggulan di bandingkan bahan baku
lainnya. Dua diantara keunggulan jagung adalah kandungan energinya yang bisa
mencapai 3350 kcal/kg (NRC 1994) dan xantophil yang cukup tinggi. Dari sisi
asam amino jagung dipandang sebagai bahan yang cukup kaya akan methionine
(rasio) sehingga kombinasi jagung dengan sumber lysine seperti Soybean Meal dirasa
cukup baik dalam penyusunan ransum.
Jagung
kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang populer digunakan di Indonesia
dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil
energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang
rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan
triptofan.
Kandungan nutrisi jagung :
·
Bahan kering : 75 – 90 %
·
Serat kasar : 2,0 %
·
Protein kasar : 8,9 %
·
Lemak kasar : 3,5 %
·
Energi gross : 3370-3918 Kkal/kg
·
Niacin :
26,3 mg/kg
·
TDN :
82 %
·
Calcium : 0,02 %
·
Fosfor
: 3000 IU/kg
·
Asam Pantotenat : 3,9 mg/kg
·
Riboflavin : 1,3 mg/kg
·
Tiamin
: 3,6 mg/kg
2. Jagung putih
Yang membedakan jagung kuning dengan jagung putih adalah kandungan beta
karoten (pro vitamin A) yang lebih tinggi daripada jagung kuning. Namun jagung
putih sulit ditemukan di Indonesia.
Kandungan
Komponen dalam 100 g Jagung Putih Panen
Baru
Kadar
|
Komponen
|
Kadar
|
|
Air (g)
|
24
|
P (mg)
|
148
|
Kalori (kal)
|
307
|
Fe (mg)
|
2,1
|
Protein (g)
|
7,9
|
Vitamin A (SI)
|
0
|
Lemak (g)
|
3,4
|
Vitamin B1 (mg)
|
0,33
|
Karbohidrat (g)
|
63,6
|
Vitamin C (mg)
|
0
|
Ca (mg)
|
9
|
3. Sorgum
Sorgum
(Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan
dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di
Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas,
tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih
tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain. Selain itu,
tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik
digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Terkait
dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Sorgum
merupakan merupakan salah satu komoditi unggulan untuk meningkatkan produksi
bahan pangan dan energi, karena keduanya dapat diintegrasikan proses
budidayanya dalam satu dimensi waktu dan ruang Kandungan nutrisi sorgum yaitu :
Tabel 1. Kandungan nutrisi sorgum dibanding sumber pangan lain yaitu :
Unsur Nutrisi Kandungan/100 g
Sorgum
Kalori (cal) 332
Protein (g) 11.0
Lemak (g) 3.3
Karbohidrat (g) 73.0
Kalsium (mg) 28.0
Besi (mg) 4.4
Posfor (mg) 287
Vit. B1 (mg) 0.38
Sumber: DEPKES RI., Direktorat Gizi (1992).
Unsur Nutrisi Kandungan/100 g
Sorgum
Kalori (cal) 332
Protein (g) 11.0
Lemak (g) 3.3
Karbohidrat (g) 73.0
Kalsium (mg) 28.0
Besi (mg) 4.4
Posfor (mg) 287
Vit. B1 (mg) 0.38
Sumber: DEPKES RI., Direktorat Gizi (1992).
4.
Gandum
Gandum adalah
sekelompok tanaman
serealia
dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat.
Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung
terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi
untuk menghasilkan alkohol.
Kandungan Gizi Gandum.
Average composition (%, as fed basis)
|
Wheat
|
Starch
|
59.5
|
Protein
|
11.9
|
Oil
|
2.0
|
Non-Starch Polysaccharides (NSP)
Total NSP
Soluble NSP
|
10.9
2.2
|
Phosphorus (P)
Total-P
|
0.31
|
Metabolisable Energy (ME) for poultry
|
3,050
|
Digestible Energy (DE) for pigs
|
3,350
|
b.
Kelompok
hasil penggilingan biji-bijian
- Hasil penggilingan padi
1.
Dedak halus
Dedak
merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia,
sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya.
Kandungan nutrisi dedak :
·
Bahan kering : 91,0 %
·
Protein kasar : 13,5 %
·
Lemak kasar : 0,6 %
·
Serat kasar : 13.0 %
·
Energi metabolis : 1890,0 kal/kg
·
Calcium
: 0,1 %
·
Total Fosfor : 1,7 %
·
Asam Pantotenat : 22,0 mg/kg
·
Riboflavin :
3,0 mg/kg
·
Tiamin
: 22,8 mg/kg
2. Bekatul
Bekatul
merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang bercampur dengan menir. Bekatul
memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap
akan muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan. Bekatul mengandung karbohidrat
yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras
karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran
karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif.
Kandungan
protein pada bekatul juga sangat baik. Dibandingkan dengan telur, nilai protein
bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai,
biji kapas, jagung, dan tepung terigu. Dibandingkan dengan beras, bekatul
memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi.
Selain itu,
bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya
mengandung
Mempunyai
kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan dedak kasar. Kandungan nutrisi
dari bekatul adalah
· energi
metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg.
· karbohidrat
cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g.
· protein
kasar 11-13 g/100 g.
· lemak kasar
2,9%
· serat kasar
4,9%.
· kalsium
500-700 mg/100 gr
· magnesium
600-700 mg/100 gr
· fosfor
1.000-2.200 mg/100 gr
3. Dedak kasar
Dedak kasar merupakan pecahan-pecahan dari kulit gabah.
Struktur dedak ini sangat kasar. Kandungan nutrisinya tidak jauh berbeda dari
bekatul, namun lebih rendah dedak kasar.
c. Kelompok
umbi-umbian dan hasil hasil ikutan pengolahannya
1.
Ubi Kayu
Singkong
(ubi kayu) sebagai bahan makanan memang tidak pernah dimakan dalam bentuk
mentah sebagaimana ubi manis. Secara fisik, apabila ubi kayu dibuka kulitnya
dan dibiarkan, tidak segera digoreng atau direbus, maka akan berubah warna
menjadi kebiru-biruan. Hal ini menunjukkan adanya sesuatu zat yang perlu
diperhatikan secara serius. Namun apabila ubi kayu t digoreng, dibakar atau
direbus, maka zat yang kebiru-biruan tersebut akan punah. Oleh karena itu
diperlukan proses tertentu sebelum ubi kayu digunakan.
Kandungan
energi ubi kayu ± 2970 Kkal/kg, mengalahkan energi dalam dedak, kacang
kedelai dan bungkil kelapa. Oleh karena itu ubi kayu banyak diberikan kepada
unggas pedaging yang memang memerlukan energi tinggi, seperti : ayam broiler, bebek,
angsa dan sejenisnya, tetapi tidak diperlukan untuk anggas petelur.
KOMPONEN
KADAR
Kalori
146,00 kal
Air
62,50 gram
Phosphor
40,00 mg
Karbohidrat
34,00 gram
Kalsium
33,00 mg
Vitamin C
30,00 mg
Protein
1,20 gram
Besi
0,70 mg
Lemak
0,30 gram
Vitamin B1
0,06 mg
Berat dapat
dimakan 75,00
2.
Onggok
Onggok merupakan hasil ikutan pembuatan tepung
tapioka yang bahan bakunya berasal dari ubi kayu.
Kandungan nutrisi onggok
Air 15,8 mg
Abu 1,6 mg
Protein kasar 1,4 gr
Lemak 0,4 gr
Serat kasar 5,8
3.
Ubi
jalar
Mirip dengan singkong, ubi juga merupakan akar tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat. Jenis ubi yang biasa ditemukan adalah ubi oranye dan ubi ungu. Ubi orange mengandung beta karoten yang akan menjadi vitamin A dan dapat mencegah kanker. Sedangkan ubi ungu memiliki warna yang cantik yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Ubi ungu baik untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah dan memiliki kandungan antioksidan.
c.
Empelur
batang
1. Sagu, ampas sagu, dan tepung sagu.
Sagu berpotensi menjadi sumber
energi dalam ransum ayam, menggantikan sebagian jagung atau biji-bijian. Hal
ini bisa dilakukan dengan melakukan proses fermentasi terlebih dahulu ataupun
dengan pemberian secara langsung.
Untuk dapat meningkatkan produksi ayam
buras, pemberian pakan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
baik segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga dapat memberikan hasil yang
optimal. Selama ini pada umumnya para peternak menggunakan Jagung sebagai
salah satu bahan makanan utama yang digunakan sebagai penyusun ransum unggas
yang kaya karbohidrat. Tetapi penggunaan jagung sebagai pakan unggas, selain
harganya cukup mahal penggunaannya bersaing dengan kebutuhan manusia. Apalagi
untuk daerah kawasan timur indonesia seperti kepulauan maluku, harga jagung
sangatlah mahal karena jagung harus didatangkan dari luar daerah. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu dicari alternatif pengganti jagung dalam ransum
ternak unggas.
Ampas sagu tersedia sebagai sumber energi
bagi ternak, akan tetapi yang menjadi faktor pembatas adalah kandungan protein
kasarnya rendah dan serat kasar tinggi. Agar menjadi bahan pakan ternak
yang kaya akan protein dan vitamin, berdasar riset ini maka ampas sagu dapat
diolah dengan teknologi fermentasi. Dengan proses fermentasi, kadar protein
ampas sagu dapat meningkat sampai 14 %. Prosedur fermentasi ampas sagu sama
dengan prosedur fermentasi pembuatan tape.
Pemakaian tepung sagu dalam ransum ayam
buras umur 12 minggu juga menghasilkan pertambahan berat badan yang cukup
tinggi dibandingkan dengan pemberian ransum tanpa tepung sagu. Secara umum,
riset ini membuktikan bahwa penambahan ampas sagu non fermentasi dan fermentasi
sampai kadar 10% dan 25% dari total ransum, memberi respon yang cukup baik
terhadap pertumbuhan ayam buras periode grower.
Kandungan dalam tepung sagu
Protein 3,4 %
EM 3570 kkal/kg
Lemak 3,2 %
Serat kasar 8,5 %
Ca 0,52 %
P 0,3 %
d.
Kelompok
hijauan
Pakan utama yang biasanya
diberikan peternak adalah rumput. Tak jarang peternak hanya meberikan pakan
hanya berupa hijauan saja, hingga sebagai sumber energi ternak tersebut hanya
berasal dari rumput saja terutama pada peternakan skala kecil.
Beberapa
jenis hijauan tersebut adalah
- Rumput gajah
Rumput
gajah (Pennisetum Purpureum) berasal
dari Afrika, dapat ditanam dalam bentuk stek dan pols. Rumput ini tumbuh
berumpun dan batangnya seperti tebu. Tumbuh tegak dan vertikal yang tingginya
bisa mencapai 2-2,5 m. Daunnya berwarna hijau muda dan jika diraba daunnya
terasa kasar. Tulang tengah daun sebelah atas berwarna hijau.
- Rumput benggala.
Rumput
benggala (Pannicum Maximum) berasal
dari Afrika Tropik, dapat ditanam dengan biji dan pols. Bentuknya berumpun dan
batang seperti padi. Tumbuh vertical yang tingginya bisa mencapai 2-2,5 m. Warna daun hijau tua bentuknya
ramping.
- Rumput setaria (Setaria Sphacelata)
- Rumput mexico (Euchlaena Mexicana)
- Rumput BD (Brachiaria Decumben)
- Rumput raja (King Grass)
2.1.2
Bahan Pakan yang Mengandung Lemak
Lemak merupakan senyawa organik
yang penting untuk penyusunan membran sel pada tanaman, hewan dan mikroba.
Lemak merupakan senyawa tidak larut air tetapi dapat larut pada pelarut
nonpolar (bukan air), seperti eter dan alkohol.
Minyak nabati
Minyak digunakan dalam ransum
hanya sebagai pelengkap dan penambah untuk mencapai kebutuhan energi baik bagi ternak
dan untuk meningkatkan palatabilitas. Dengan demikian pemakaiannya hanya
sedikit yaitu kurang dari 5 %. Namun
beberapa minyak nabati mempunyai kandungan energi yang cukup tinggi seperti
minyak kelapa yang mempunyai EM 8600 kkal/kg dan lemak yang bisa melebihi 90 %.
Contoh
lain minyak nabati
1.
Minyak bekatul
Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu
minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara
komersial di beberapa negara. Keunggulan dari minyak bekatul untuk menurunkan
kolesterol.
2. Minyak
kedele
3. Minyak
sawit
4. Minyak
kelapa
5. Minyak
jagung
2.3 Penggunaan Bahan Pakan Sumber Energi
a. Jagung
Biasanya
banyak digunakan sebagai ransum untuk unggas, baik ayam broiler, ayam petelur
ataupun puyuh. Penggunaan jagung bagi pakan ternak terutama unggas
rata-rata berkisar 45-55% porsinya.
b. Sorgum
Selain
untuk unggas, limbah sorgum juga bisa dimanfaatkan untuk peternakan sapi.
c. Gandum
Gandum
biasanya menjadi alternatif pengganti jagung jika jagung sulit untuk didapat baik
karna harganya yang mahal ataupun sedikit jumlahnya.
d. Dedak
kasar, dedak halus, bekatul
Dedak
juga banyak dijadikan sebagai salah satu ransum untuk ternak unggas, namun pada
peternakan sapi dedak juga sering dijadikan pakan tambahan baik hanya diberikan
deak saja ataupun ditambah dengan ampas tahu.
e. Umbi-umbian
dan hasil limbah pengolahannya
Umbi-umbian
dan hasil limbah pengolahannya seperti onggok biasanya digunakan sebagi salah
satu ransum untuk unggas dan juga untuk peternakan sapi. Pada peternakan sapi
bali biasanya peternak sering menggunakan onggok sebagai campuran bahan pakan
tambahannya.
f. Minyak
nabati
Biasanya
digunakan sebagai campuran pakan ikan.
g. Hijauan
Hijauan
digunakan untuk peternakan ternak ruminansia dan beberapa ternak nonruminansia
seperti kuda dan kelinci.
h. Sagu, ampas
sagu, tepung sagu
Sagu
biasanya banyak digunakan untuk kuda. Ampas sagu dan tepung sagu biasanya
dijadikan salah satu ransu untuk peternakan unggas. Terutama untuk ayam ras.
Biasanya ampas sagu juga dijadikan alternatif untuk menggantikan jagung ataupun
sebagai bahan yang dicampur dengan jagung.
2.4 Manfaat
Bahan Pakan Sumber Energi
2.4.1
Manfaat
Karbohidrat
1.
Sebagai sumber energi.
Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan sekitar 4
kalori yang berguna bagi aktifitas kerja sehari-hari, dan bagi kebutuhan
sel-sel dalam jaringan tubuh. Setiap mengkonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat maka kita akan mendapat kalori yang akan diubah menjadi energi yang
berguna sebagai pelaksana dalam kehidupan sehari-hari. Aktifitas yang kita
kerjakan sehari-hari memerlukan energi yang banyak, oleh karna itu tubuh kita
perlu energi sebagai pelaksananya. Karbohidrat merupakan sumber energi utama
yang berpengaruh penting terhadap beberapa organ seperti otak, lensa mata, sel
syaraf karna suber energi ini tidak dapat digantikan pada organ tersebut.
2.
Sebagai pelindung protein agar tidak dibakar
Apabila karbohidrat telah diubah menjadi energi
namun tidak cukup untuk kebutuhan tubuh maka lemak sebagai cadangan energi akan
menggantikannya, namun apabila lemak juga tidak mencukupi maka protein adalah
satu-satunya yang akan diproses, maka protein akan meninggalkan fungsi
utamanya. Oleh karna itu kebutuhan akan karbohidrat harus terpenuhi dengan
baik.
3.
Mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan
protein secara berlebihan, karna itu karbohidrat membantu metabolisme lemak dan
protein agar diproses cukup sesuai kebutuhan tubuh.
4.
Berguna untuk proses pencernaan serta
memperlancar defekasi, zat karbohidrat yang digunakan adalah zat dari golongan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna tapi mengandung serat.
5.
Beberapa jenis karbohidrat memiliki fungsi
khusus bagi tubuh, seperti:
-
Komponen laktosa berfungsi untuk penyerapan
kalsium, kalsium akan sangat penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
-
Ribosa adalah komponen dari asam nukleat.
2.4.2
Manfaat lemak
1.
Menjadi cadangan energi
dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2.
Lemak mempunyai fungsi
selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan
karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel.
3.
Menopang fungsi senyawa
organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid
hormon dan kelenjar empedu.
4.
Menjadi suspensi bagi
vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
DAFTAR
PUSTAKA
Abbas,
Hafil dkk. 2005. Pengantar Ilmu Peternakan. Padang: Universitas Andalas.
Boer,
Fauzal. 2010. Bahan ajar Hijauan Makanan Ternak. Padang Mengatas: SPP N Padang
Mengatas.
Syarbaini.
2010. Bahan ajar Budidaya Ternak Ruminansia. Padang Mengatas: SPP N Padang
Mengatas.
Bahan
ajar UTP HMT Dan IPT. Padang Mengatas: SPP N Padang Mengatas.